Minggu, 05 Agustus 2007

draft artikel 6 agustus 2007

Budaya dan kearifan lokal di Bulan Ramadhan

Satu Manusia, Seribu jumlahnya

Ada tradisi di Ambon yang unik dan menyentuh yaitu saling membantu renovasi tempat suci agama yang berbeda. Ada juga mungkin akan berdecak kagum dengan kualitas dan rasa cinta alam serta kedalaman pemahaman tetua hutan dan manusia-manusia hutan di kepulauan Kalimantan, turun temurun suku dayak itu melindungi hutan-hutan mereka dengan cara yang sangat unik. Mereka hanya memanfaatkan hutan seperlunya. Anda juga akan mengagumi masyarakat baduy yang memiliki tradisi yang sangat fenomenal. Memiliki pola hidup, baik yang dituangkan dalam bangunan-bangunan atau pola hidup yang benar-benar harmonis dengan alam. Atau nun di sana di tempat-tempat terpencil, di pulau-pulau di seluruh titik wilayah Indonesia, anda bisa menemukan manusia-manusia istimewa. Ada perawat yang setiap hari harus melayani penduduk terpencil dengan menggunakan sampan, tanpa mengharapkan apapun. Ada wanita tua yang setiap hari melakukan pekerjaan-pekerjaan kasar sebagai buruh di pasar-pasar tradisional, demi kecintaa kepada keluarganya, ada pula seorang wanita pemenang kalpataru yang berhasil melestarikan hutan; menyelamatkan hutan dari kepunahan dan ia bekerja sendirian, sehingga akhirnya hutan itu selamat.

Anda juga mungkin akan melihat bahwa Indonesia ini memiliki manusia-manusia yang luar biasa salih, tanpa pamrih melakukukan karya besar demi kemanusiaan.

Anda bisa menemukan jejak mereka dalam koran-koran nasional atau majalah-majalah nasional indonesia.

Di zaman rasul, tibanya kaum muhajirin mendapat perlakuan yang istimewa dari Anshar, Dan sangat istimewa pelayanan kepada tamu nya sehingga aset apa saja dibagi dua, suami yang memiliki istri lebih dari satu, dengan lapang dada akan menceraikan salah satu istrinya agar bisa dinikahi oleh kaum pendatang.

Kearifan lokal adalah praktik-praktik kebajikan secara umum di tengah-tengah masyarakat yang terus dipelihara generasi demi generasi dan memiliki sifat-sifat yang universal. Kearifan-kearifan lokal bisa jadi embrionya dari ajaran-ajaran agama atau dari ajaran-ajaran filsafat atau juga dicomot dari nasihat-nasihat dan pengalaman-pengalaman orang-orang suci atau para ahli bijak yang pernah memimpin mayarakat tersebut.

Kearifan lokal ibarat lelehan emas dan emas itu adalah syariat. Kearifan lokal seperti wadah cetakan yang tercecer dimana-mana . ia seperti hikmah

Tentu tidak semua budaya dan tradisi lokal menjadi layak disebut dengan kearifan lokal,

Biasanya di desa-desa yang jauh dari kota-kota. Di tempat-tempat yang terpencil kearifan-kearifan lokal itu tradisi-tradisi santun, gotong royong, seia sekata dan sehati, saling rasa itu masih mengalir segar di. Bagaikan oase di tengah-tengah sahara kering kemanusiaan.

Saya yakin di nusantara ini masih banyak kearifan-kearifan lokal yang tidak bertentangan dengan agama islam dan boleh jadi malah memperkuat aspek-aspek keberagamaan dan fungsionalitas islam untuk menjadi agama yang rahmatan lil alamin.

Kearifan-kearifan lokal

Kearifan lokal adalah bagian dari kesederhanaan manusia, tradisi yang terus dijaga dengan baik karena mengalir dari lubuk bagian dalam manusia. Manusia memerlukan sebuah tindakan-tindakan praktis yang dilakukan secara aktif dan dinamis serta kolektif untuk kepentingan-kepetingan hidup yang lebih kaya, tidak sekedar kepentingan-kepentingan individual. Atau kepentingan-kepentingan yang hanya dilihat dari sisi material dan kebendaan, status atau faktor-faktor ekonomi dan sosial.

Masyarakat pribumi umumnya sangat menjaga hubungan yang baik itu dengan cara-cara yang sangat unik dan santun. Praktik-praktik orang tua yang masih tinggal di tempat-tempat terpencil memiliki nilai-nilai dan ajaran-ajaran yang sangat indah. Kepada alam mereka memperlukan alam sebagai organisme hidup dan kadang-kadang disakralkan karena mereka melihat bahwa alam adalah sahabat baik yang abadi. Mitos-mitos yang kerap kali disalahfahami oleh manusia-manusia modern, karena asumsi-asumi rasionalitas baru terbukti bahwa petuah dan kebiasaan leluhur itu sangatlah sesuai dengan semangat pelestarian lingkungan.

Dalam fase-fase kehidupannya manusia sebagai makhluk yang spiritual dan memiliki semangat suci untuk mempermudah hidup, menjadi bagian dari roda kehidupan seluruh umat di jagad ini, tidak pernah luntur dalam melakukan kreatifitas-kreatifitas kebajikan dengan tujuan-tujuan dan mengandung filosofis yang luhur. Sebagian kreatifitas-kreatifitas itu baik bersifat pemikiran, praktif-prakti yang sederhana dan rumit atau ritual-ritual, kesenian, tulisan dan sebagainya

Budaya merupakan sebuah kata pungut dari bahasa Sansekerta; buddhaya, yang berdasarkan kepada kata ‘bud’ yang kita kenal pula sebagai kata ‘budi’ dalam bahasa Indonesia. Budaya merupakan semua aspek ungkapan ekspresif manusia yang diwujudkan pada alam sekitarnya. Hal ini bisa secara fisik maupun menta

kearifan lokal yang terdapat di berbagai daerah di Nusantara, seharusnya diangkat dan dihargai sebagai salah satu acuan nilai dan norma untuk mengatasi berbagai persoalan yang dihadapi bangsa Indonesia saat ini.

Agama yang mengawang-awang, hanya berkelibat dalam wacana-wacana dan mimbar-mimbar jumat sekalipun yang keluar itu emas tapi kalau yang mengeluarkan adalah eksistensi yang tidak punya eksistensi di masyarakat maka

Salah satu upaya untuk mendorong optimalitas penanggulangan kemiskinan adalah dengan menggunakan kearifan lokal sebagai landasan pengambilan keputusan, sekaligus pelaksanaan intervensi penanggulangan kemiskinan, yang dilakukan oleh masyarakat.

Kearifan lokal dapat menjadi jembatan yang bisa semakin mendekatkan segenap upaya penanggulangan kemiskinan dengan realitas kemiskinan yang ada di masyarakat, sehingga upaya penanggulangan kemiskinan dapat berjalan efektif, karena sesuai dengan potret kemiskinan dan kebutuhan masyarakat.

Saking dermawannya Hatim

Ia adalah seorang dermawan sejati, namanya Hatim, siapa saja yang meminta kepadanya pasti akan diberi. Ada seseorang yang ingin mengungguli kedermawan Hatim, tapi ternyata ia tidak sanggup karena konon Hatim itu sejak bayi saja ia sudah lahir memiliki talenta dermawan, karena sewaktu masih bayi ia membiarkan dirinya tidak menyusui demi bayi yang lain.

Bahkan Sayid Ibnu Thawus menyebutkan tentang Hatim, ketika seseorang meminta kepada Allah, yakin bahwa Allah akan memberi seperti keyakinan kita terhadap Hatim. Seseorang yang meminta kepada Allah harus yakin benar bahwa Allah itu lebih dermawan dari Hatim.

Saya kutip di sini kata-kata Sayid Ibnu Thawus dari kitab Mafatih al-Jinan

Milikilah kepercayaan yang penuh terhadap rahmat Allah swt Yang Maha Agung, yang rahmat-Nya meliputi segala sesuatu; Di antara tanda-tanda kedermawanan-Nya yang maha sempurna dan janji-janji yang tepat, lebih dapat memenuhi dari pada kalau engkau meminta satu kirat kepada Hatim si dermawan, yang engkau merasa yakin akan memberinya. Ketahuilah bahwa keperluanmu di sisi Allah itu sangatlah ringan bagi-Nya dan lebih sedikit dibandingkan kirat yang engkau pinta dari si Hatim, sang Dermawan, karena itu janganlah sekali-kali engkau melunturkan kepercayaanmu terhadap Allah swt. Selayaknya ketika engkau melaksanakan salat hajat dan puasa hajat niatkanlah bahwa salat dan puasamu itu untuk urusan yang paling penting.

Memberi tanpa batas dan kepada siapa saja, itu adalah kelebiham Hatim, memberi adalah sikap altruisme yang tanpa batas adalah tanda kearifan bahkan dalam skala global.

Nun jauh di tempat-tempat terpencil di Indonesia, kita akan menemukan manusia-manusia sederhana tapi begitu baik dan siap memberikan pelayanan yang terbaik kepada siapa saja tanpa pamrih. Siapa saja yang pernah melancong ke tempat-tempat tertentu akan banyak mengagetkan orang.

Pr para aktifis muslim di bulan Ramadhan

Kita melihat betapa masih menggununngya pr para ulama yang harus diselesaikan dengan cepat dan tepat. Urusan umat ini kita membengkak, anak-anak muda yang

Anak-anak kecil yang terabaikan, tidak ada satupun tangan-tangan hangat yang merangkul mereka. Masjid berdiri kokoh di tengah-tengah masyarakat, hanya menjadi simbol kering yang mandul untuk melakukan terobosan-terobosan signifkan terhadap mereka.

Individu-individu masyarakat di dalam dan di luar rumah seperti tidak memiliki agenda yang baik untuk memberdayakan diri dan keluarga, tidak melakukan kreatifitas baik ke dalam diri maupun ke luar. Semua

Semua berhamburan menghabiskan waktu, tenaga dan uang.

Ramadhan adalah bulan yang didesain untuk memperkuat kesadaran kebudayaan manusia. Manusia adalah makhluk yang harus aktif menjadi makhluk tuhan yang jujga dekat dengan manusia.

Aura spiritual Ramadah ibarat kereta api yang berhenti di sebuah terowongan untuk mengisi bahan bakarnya, dan ketika keluar mereka menjadi manusia-manusia baru dengan usaha-usaha baru dan kekuatan baru untuk membongkar penyakit-penyakit yang sedang menggerogoti masyarakat. Tuhan menyuruh masyarakat islam secara bersama-sama menghentikan aktifitasnya

Sebulan sekali melakukan kontemplasi dan peningkatan ritualitas islam baik secara kualitas atau kuantitas adalah

Ada juga mungkin akan berdecak kagum dengan kualitas dan rasa cinta alam serta kedalaman pemahaman mereka terhada tetua hutan dan manusia-manusia hutan di kepulauan Kalimantan, turun temurun suku dayak melindungi hutan-hutan mereka dengan cara yang sangat unik. Mereka tidak pernah mengambil kekayaan hutan mereka dengan cara serampangan seenak gue. Anda juga akan mengagumu masyarakat baduy yang memiliki tradisi yang sangat fenomenal. Memiliki pola hidup, baik yang dituangkan dalam bangunan-bangunan atau pola hidup yang benar-benar harmonis dengan alam. Atau nun di sana di tempat-tempat terpencil, di pulau-pulau di seluruh titik wilayah Indonesia, anda bisa menemukan manusia-manusia istimewa. Ada perawat yang setiap hari harus melayani penduduk terpencil dengan menggunakan sampan, tanpa mengharapkan apapun. Ada wanita tua yang setiap hari melakukan pekerjaan-pekerjaan kasar sebagai buruh di pasar-pasar tradisional, demi kecintaa kepada keluarganya. Anda juga mungkin akan melihat bahwa Indonesia ini memiliki manusia-manusia yang luar biasa salih, tanpa pamrih melakukukan karya besar demi kemanusiaan.

Anda bisa menemukan jejak mereka dalam koran-koran nasional atau majalan-majalah nasional indonesia. Seorang wanita pemenang kalpataru yang berhasil melestarikan hutan; menyelamatkan hutan dari kepunahan dan ia bekerja sendirian, sehingga akhirnya hutan itu selamat.

Manusia, siapapun dapat menjadi manusia yang bermanfaat bagi diri, keluarga, lingkungan dan masyarakat dunia secara luas. Tetapi bagaimana kualitas itu dapat terwujud? Setiap orang tentu memimpikan menjadi manusia yang menakjubkan, memiliki kepedulian yang luar biasa, memiliki sifat-sifat sosial yang sangat hebat, memiliki kecintaan kepada semua manusia dalam kapasitas yang wah? Bulan Ramadhan adalah bulan aktif secara mental dan non aktif secara fisik. Masyarakat islam di bulan ini ibarat sebuah gerbong kereta api yang harus berhenti dulu di sebuah terowongan pencerahan selama sebulan, untuk kemudian keluar lagi menjadi gerbong yang membawa berbagai khasiat, khazanah spiritual, kekuatan mental, kekayaan ruhani, energi kontemplasi dan sinergi jiwa dan amal. Dalam sejarah para sufi, kita akan menemukan tokoh-tokoh yang membawa perubahan besar selalu melakukan kontemplasi di tempat-tempat tertentu, Bahkan sebetulnya sejarah itu dimulai oleh Muhammad sendiri ketika melakukan tahanuts di gua hira, Imam Gazali, Mulla shadra, Syaih Abdul Qadir Jailani, dan sebagainya pernah melakukan yang dalam bahasa daerah mungkin suka disebut dengan tirakat.

Indonesia membutuhkan kearifan-kearifan lokal, yang multidimensional. Indonesia membutuhkan teladan-teladan nyata, kata-kata yang hidup. Aktifitas yang mencerdaskan mental, spiritual, semangat dan motivasi. Ramadhan adalah momen-momen yang sangat penting

Ramadhan adalah kawah candra dimuka, tempat tirakat, kontemplasi

Hanya dalam waktu sebulan, waktu itu sangat singkat dibandingkan kontemplasi Mulla Shadra yang harus menghabiskan waktu 15 tahun di gunung Kahak

Satu bulan adalah waktu yang ideal dan didesign untuk setiap level manusia. Waktu sebulan adalah wakatu yang tidak terlalu lama dan juga tidak terlalu sebentar.

Masyarakat kita di Indonesia secara khusus sebetulnya sudah mengalami kejenuhan dengan aktifitas-aktifitas yang marak di mana-mana. Tampaknya kreatifitas harus terus ditumbuhkan di perbaharui-dan diperbaharui.

Semua tindakan berasal dari ide. Semua tindakan harus menghasilkan pengalaman-pengalaman yang terevaluasi. Tindakan yang terveluasi dan aksi-aksi nyata, atau voluntir yang sifatnya membantu masyarakat baik untuk mendapatkan pengetahuan secara mudah, mendapatkan jaringan,

Masyarakat membutu

Mengapa anak-anak muda seperti bebas menonto film apa saja di rumah teman-temanya, siapakah yang merasa khawatir akan kegiatan bermain-main play station PS 1-2 di tempat kost-kosan. Mengapa semua melakukan apa saja? Apakah Rt dan Rt atau guru atau tokoh-tokoh masyarakat ikut memikirkan bagaiaman menciptakan masyarakat yang lebih baik, bagaimana mengoptimalkan potensi yang mereka miliki. Apakah negara tetap menjadi andalan? Dan kalau tidak ada satupun yang bergerak? Maka bagaimanakah jadinya masyarakat ini?

Kita dengan menyesal akan melihat dengan telanjang efek buruk dari kemalasan anggota masyarakatnya siapapun, gambaran yang mengecewakan dari masyarakat yang tidak tertib, masyarakat yang tidak bisa lagi membuka jendela hatinya

Tampaknya setiap manusia muslim Indonesia harus mau berkaca pada pengalaman negeri-negeri lain yang sukses membangun solidaritas sosial, gotong royong, membangun sinergi lokal dan nasional, membangun bangsa yang bermartabat, membangun sebuah peradaban yang kuat dan memiliki kontribusia besar terhadap peradaban dunia lainnya.

Ibarat, tanah gundul yang jika dibiarkan tidak ditanami tanaman-tanaman yang bermanfaat, maka akan menumbuhkan ilalang, gulma atau tanaman-tanama pengganggu lainnya. Tanah itu tidak akan subur dan malah akan menjadi kering dan padang pasir.

Seperti itu juga masyarakat, jika tidak segera ditanam kebajikan-kebajikan di tengah-tengah mereka maka masyaraka itu akan terkotori, bau dan mengganggu. Lama kelamaan kalau terus dibiarkan yang akan menggeliat adalah

Tidak semua orang memiliki semangat besar dan tidak semua yang memiliki semangat besar memiliki daya tahan untuk konsisten dengan ide besarnya. Tetapi setiap orang memiliki rasa yang sama yaitu kecintaa kepada sesama.

Selain faktor kemalasan, faktor kesibukan lain juga menghentikan

Ketika usia kuliahan, anak-anak muda memiliki semangat juang

Ketika masih muda, kita memiliki keceriaan besar dalam melakukan aktifitas sosial, ketika menjadi ayah dari sebuah keluarga, kita mengurangi aktifitas tersebut dan ketika kita memang disibukan oleh hobi, mencari nafkah maka seolah-olah terputus hubungan dengan dunia luar.

Manusia-manusia menjadi bisu atas situasi sosial. Atau bisa jadi secara ragawi hadir di tengah-tengah masyarakat tapi secara ruhani, ia

Tetapi secara ruhani seperti terpisah jarak ribuan kilometer, dipisahkan oleh wawasan, kesukaan, bacaan, dan bahkan agama. Bisa jadi anda melihatnya ketika memberli sembako di warung, sedikit menyapa ketika menumpang ojek, terpakas mengucapkan basa-basi ketika meminta bantuan meraparasi dapur, gas atau sumur atau jetpump. Selama itu hati anda seperti gelisah

Tapi hati anda selalu was-was, gelisah, seperti air dengan minyak sulit untuk bersatu, masing-masing menjaga imajenya. Manusia-manusia yang telah dipermak habis oleh urusan tek-tek bengek, tidak lagi bisa melihat misi-misi dan visi besar yang dulu pernah digagasnya. Rutinitas telah melumat antusiasmenya. Hobi dan karir baru telah mengikis idealisme dan yang berbahaya adalah kenyamanan baru telah memperbudak dirinya.

Erich From punya istilah necrophily adan

Ini adalah necrophily,

necrophily, yakni perasaan cinta kepada segala sesuatu yang bendawi/wujudiah yang tidak berjiwa kehidupan, melainkan situasi biophily, yakni perasaan cinta kepada segala sesuatu yang maknawiah yang berjiwa kehidupan.

Ketika manusia asik tersifat necrophyli, ia menjadi manusia yang hanya main-main dengan benda-benda. Komputer, Hp, Gadget, laptop, motor Harley Davidson, buku-buku, atau teks. Kelezatan Kepuasanya hidupnya terjembatani oleh benda-benda dan

Seorang yang necrophily umumya tidak biophyli

Karena ia menemukan ketentraman dari satu sisi, ia mengabaikan ketentraman dari sisi maknawi.

Keindahan persahabata, ketentraman mendengar curhatan orang-orang terpinggrkan, kenikmatan bergeliat dalam aktifitas kemanusiaan yang praktis, tergantikan oleh kenikmatan, melewati kegetiran.

Mendera hari-hari untuk mengajarkan anak-anak muda ketrampilan hidup, menyambangi rumah demi rumah menawarkan bantuan tulus, mencari pinjaman untuk orang-orang yang membutuhkan modal, Siang malam diganggu para tetangga. Privasinya terganggu total dan otomatis ia kehilangan waktu untuk membahagiaan dirinya dengan keluarganya.

Tapi semua itu secara emosional menjadi jaring-jaring

Kebiasaan yang berat bisa menjadi menyenangkan kalau dinikmati. Keringat, kelelahan, rasa ngantuk, penat,

Untuk manusi-manusia yang diperbudak oleh materi-materi atau yang dimaterialkna

Rumah adalah ruang privasi yang terlalu diagung-agungkan sehingga otomatis, menjadi benteng kokoh bagi orang lain untuk menjalin kedekatan bersamanya, padahal saat-saat itulah orang lain ingin mendekatinya.

Dan ia lebih buruki menemukan eksistensi di dalam benda…

Kecintaan pada sesuatu bisa membuatakan dan membuat tuli

Karena itu Rendra mengatakan

Ketika aku berdoa,
kuminta titipan yang cocok dengan
hawa nafsuku,
aku ingin lebih banyak harta,
ingin lebih banyak mobil,
lebih banyak rumah,
lebih banyak popularitas,
dan kutolak sakit,
kutolak kemiskinan,

Seolah…..
semua "derita" adalah hukuman bagiku.

Seolah….
keadilan dan kasih Nya harus berjalan seperti matematika:
aku rajin beribadah,
maka selakanyalah derita menjauh dariku,
dan Nikmat dunia kerap menghampiriku.

Tidak ada komentar: