Kamis, 13 Desember 2007

pengajian tafsir pertama di pondok petir sawangan

Saya mengajak majlis untuk merenungkan surah saba, yaitu katakan aku hanya memberi nasihat agar kalian sadar dari lalai dan bangun dari tidur . qul innama aidzukum biwahidatin an taqumu billah (saba : ?)

Tanda orang lalai : anti kenyataan, panjangan angan-angan (hasrat pribadi dan liar), dsb

Al-quran dan kehidupan Dunia

Ada baiknya kita membicarakan dunia dalam pandangan ayat-ayat al-Quran. Sifat-sifat dunia digambar oleh al-Quran seperti demikian

Dan janganlah engkau tujukan pandangan matamu kepada kenikmatan yang telah kami berikan kepada beberapa golongan dari mereka, (sebagai) bunga kehidupan dunia, agar kami uji mereka dengan (kesenangan) itu. Karunia tuhanmu lebih baik dan lebih kekal (QS Thaha: 131)

Dunia ibarat bunga-bunga kehidupan yang memiliki warna-warni yang tidak abadi dan bunga itu tidak lama kemudian akan layu

Kamu menghendaki harta benda duniawi sedangkan Allah menghendaki (pahala) akhirnya (untukmu). Allah Mahaperkasa, Mahabijaksana (QS al-Anfal :67)

Kehidupan dunia adalah aradh jadi bukan jauhar, aradh adalah sesuatu yang tidak tetap. Di dalam surah al-A’raf ayat 169 Allah berkata Orang-orang yahudi mengambil aradh dunia, maksudnya orang-orang yahudi sangat mencintai benda-benda dunia.

Kesenangan yang sebentar

Itu hanyalah kesenangan sementara, kemudian tempat kembali mereka ialah neraka jahanam. (Jahanam) itu seburuk-buruk tempat tinggal (QS Ali Imran :197).

Dunia adalah kehidupan dan kesenangan yang singkat ia tidak ada artinya dibanding kesenangan-kesenangan di akhirat

Dunia itu adalah kesenangan yang menipu (QS al-Hadid: 20)

Malapetaka dari Kehidupan Dunia

Dunia itu membawa kerugian-kerugian yang nyata

Kerugian itubisa menyerang mental dan juga fisik

Seseorang yang menghamba dunia ia akan percaya seratus persen dengan dunia, Ia tidaklagi merasa perlu dengan kebutuhan yang lain dan sumber kebutuhan

Sekali-kali tidak sesungguhnya manusia itu melampui batas apabila melihat dirinya serba cukup (al’alaq: 6-7)

Manusia yang tenggelam dalam kenikmatan dunia tidak keberatan merusak dirinya dengan kemaksiatan-kemaksiatan .

Manfaat Dunia

Tentu saja dunia tidak selalu menjadi tempat yagn membahayakan bagi sebagian manusia dunia menjadi jalan atau proses yang akan menyempurnakan dirinya. Dunia adalah wahana untuk menyempurnakan potensi seseorang Ali bin Abi Thalib berkata, “Dunia itu ladang untuk akhirat.’

Dunia itu juga memberi kemudahan pada ibadah,haji dan infak


Syariat juga memerintahkan manusia agar menjaga lima hal :

1 Harta benda

2. keluarga

3. kehormatan

4. nyawa dan

5. agama

Kehidupan yang Ideal di Dunia (hayatun thayyibah)

Manusia hidup dengan dua jenis kehidupan yang pertama yaitu kehidupan biologis atau hewani

Biarkan mereka ( di dunia ini) makan dan bersenang-senang dan dilalaikan oleh angan-angan , kelak mereka akan mengetahui (akibat perbuatannya) (QS al-Hijr :3)

Dalam hidupnya manusia selalu mengandalkan nurani (wijdan) dan tidak pernah lelah untuk mencari sesuatu yang menyenangkan dirinya

Jenis kehidupan kedua yaitu kehidupan imani. Ketika seseorang menjadi mukmin artinya ia telah memilih jenis kehidupan baru

Wahai orang-orang yang beriman sesungguhnya orang musyrik itu najis. Mafkhum mukhalafahnya orang mukmin itu harus bersih,suci dan tidak najis,

orang mukmin harus memiliki gaya kehidupan yang bersih dan suci. (dilanjutkan)