Rabu, 20 April 2011

mengikuti kata hati

tentu hati yang berbicara, tergantung kualitasnya, jika banyak berdosa, maka hati sulit diintip keinginannya, tapi jika anda biasa-biasa saja, maka hati bisa memberikan jalan bagi anda kapan sana dan dimana saja, seperti tadi, aku tersakiti oleh kata-kata, seperti dipermalukan oleh kata-kata yang menyodok, tapi hatiku mengatakan berhenti, membalas, hentikan meskipun engkau sepertinya kalah, sepertinya menjadi bodoh, karena engkau sekarang dipenuhi amarah, engkau tidak boleh mengatakan sesuatu sebab akan lebih tambah parah, untuk saat itu engkau lebih baik berhenti dan membiarkan egonya memenangkan (ataukah sebaiknya dikecilkan), tapi mengapa kekerasan hati terbentuk dengan menemui orang-orang yang memang pandai bersilat lidah.