Senin, 12 September 2011

novel filsafat

Andri ercekat, apakah etika isla itu sekuler atau tidak punya sama sekali etika? pertanyaan dari dosen ini cukup menggugahku. pertanyaan ini lumayan menggedor pikiranku. aku berpikir selama, aku berpikir selama ini islam punya sistem filsafat etika yang mapan, eh ternyata di balik ribuan khazanah etiak atau akhlak yang terpendam di dalam nyata akahal yang terpendam dan hadis mulia dari rasulullah, semuanya hanay sekedar petuah dan nasihat-nasihat yang kosong dari analisa filosoif tenteya tentunya meskipun demikian, kita punya jenis lain dari sistem etikq , ini yang normatif lo, kata dosen itu mendelik, aku melijat rambutnya yang oputih di depan, menambah aura wibanya sebagia seorang tenaga pendidik yang profesionalya itu divine command theory, di dalam standar etika yang melahirkan berbagai mazhab etika seperti deontologi, utilitarianisme, agapisme dan termaus juga divine command theory yang didunukg oleh agama-agama samawi. aku mencoba merenungkanlagi tentang istilah islam memiliki etika sekuler, sebab sumber dari etika itu tidak berasal dari teks-teks agama, tapi hasil penalaran rasional seorang ilmuwan. islam etiek filsafat etika islam sebetulnya secara struktur mirip dengan etika Aristotle, tetapi islam juga dapat mensintesakan deontologi, utilitarianisme dan juga virtue etik. Dari satu sisi islam seperti deontologi, bahwa tugas atau aksi yang seorang muslim memiliki kewajiban-kewajiban yang jelas dan tegas dan bahwa tidak arbitrary, dan unutk mencapai kesempurnaan dan kebaikan tidak ada jalan lain selain itu. aku melihat jam, waktu sudah menunjukan jam 12 siang, waktu untuk salat, dalam minggu, minggu ini ada banyak keharuan yang menyergapku, aku merasakan bahwa salat m cukup memompa energiku, tapi dalam keadaan dengan perut yang melilit lapar ini sepertinya aku akan kesulitan mendapatkan keberkatan dan cahaya. Andri juga bingung apa yang harus dilakukan dalam situasi seperti itu. antara kekeringan spiritual yang menghajatkan hujan maknawiyah dn hujan maknawiyan itu hanyalah asalt dan zikir. An dri membayangkan betapa nikmatnya hidup di zaman rasulullah . setiap orang dapat melihat salat yang hakikir, wujud yang hakiki, hidup yang hakiki setkiap orang akan mendaptkan pencerahan dengan hanya melihat wajah rasulullah saw. setiap orang tinggal mendekatkan diri pada teglaga kesejukan iman; yang sayangnya tidak semua orang tergerak untuk mereguk minumanspiritual. tokoht-okoh besar Quraisy

Tidak ada komentar: